nusakini.com--Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie menyebutkan, program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan program rehab rumah bagi warga kurang mampu yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah (APBD) akan berlanjut tahun depan.

“Insya Allah, tahun depan program BSPS dari APBN diproyeksikan bagi 1.500 unit rumah. Sementara dari APBD Kaltara 2018 berupa rehab rumah bagi warga kurang mampu diestimasikan untuk 420 unit rumah,” kata Irianto, 

Sebagaimana diketahui, selain dari pusat melalui program BSPS, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara juga mengalokasikan anggaran untuk program serupa melalui APBD 2017. Sebanyak 305 unit rumah warga dibantu untuk rehab, dengan anggaran bervariasi mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 20 juta, tergantung dengan tingkat kebutuhan rumah tersebut. 

Gubernur mengatakan, dana untuk rehab rumah bagi warga kurang mampu tersebut diperoleh dari anggaran belanja pegawai, terutama perjalanan dinas pegawai dan honor kegiatan yang dipotong.

“Alhamdulillah, melalui efisiensi anggaran yang kita lakukan, yaitu dengan mengurangi dana perjalanan dinas dan kegiatan lainnya, akhirnya terkumpul hingga kurang lebih Rp 195 miliar. Dari uang inilah, sebagian bisa kita manfaatkan untuk membantu masyarakat kurang mampu yang ada di Kaltara. Selebihnya untuk kegiatan pembangunan infrastruktur lain yang bermanfaat untuk masyarakat,” kata Irianto. 

Diungkapkan, program bantuan rumah ini merupakan upaya Pemprov Kaltara dalam mengentaskan kemiskinan. “Masih banyak masyarakat kita yang kondisi rumahnya kurang layak. Melalui program bantuan rehab rumah ini, diharapkan juga nantinya bisa membangkitkan kepercayaan diri masyarakat,” ujarnya. 

Irianto menyampaikan, tahun ini ada 305 unit rumah warga di Kaltara yang mendapatkan bantuan stimulan. Dengan rincian, di Kota Tarakan 55 unit, Bulungan 200 unit dan Tana Tidung 50 unit. “Sebenarnya program ini akan direalisasikan tahun lalu. Namun waktu itu, kami baru dilantik menjadi gubernur definitif Januari 2016, maka baru bisa dijalankan tahun ini. Saya minta tahun depan kembali dilaksanakan, bahkan kalau bisa lebih banyak lagi,” ujar Irianto lagi. 

Bantuan tersebut, imbuhnya, akan terus diberikan secara berkelanjutan di tahun-tahun yang akan datang untuk setiap daerah. Diharapkan melalui bantuan tersebut seluruh masyarakat nantinya akan mendapatkan rumah yang layak huni. “Yang belum dapat tahun ini, insya Allah bisa mendapatkan di tahun berikutnya. Karena anggaran terbatas, tidak bisa sekaligus,” tutupnya.(p/ab)